۞ Lirik dan Melodi dari Sebuah "Teko" ۞

Jika hidup itu ibarat lirik dan melodi, dirasa semua itu hampir terdengar dan terlihat sama. Melibatkan banyak keterkaitan indra dalam menciptakan dan menikmatinya. Ada tumpahan rasa, asa, dan denyut yang terukir dan mengalir sejalan dengan pergerakan sinergis di tiap tirai memukaunya yang ia dinamakan aksara. Penuh dan ragam makna membungkus hasrat yang telah tertuang berpadu dengan torehan Sang Pencipta yang menggoreskan awal permulaan dari semua awal yang bermula.

Sempat terdiam seketika tanpa merasa bahwasanya langit itu jauh keberadaannya dan tidak nyata bentuk dan wujudnya dan hanya kehampaan belaka kiranya fisik sebenarnya. Dan sekali lagi merenung dan tersadar memang tidak ada kejadian dari suatu awal peristiwa, tidak ada akhir tanpa pangkal awal bermula, tidak ada kisah tanpa ada peristiwa dan pada akhirnya tiada hening itu tempat bertandangnya dari semua keceriaan suara.

Masih tak tersadar bahwa ini hidup. Pujangga bilang hidup adalah tempat dimana semua masalah bertemu, Ustadz bilang hidup adalah tempat menunggu untuk dipulangkan, dan Iblis dan Setan bilang hidup adalah tempat untuk memuaskan hasrat birahi dan nafsu semata, dan AKU bilang hidup adalah tempat AKU bisa melihat semua yang mereka bilang.

Ku berdiri di antara pusaran teko yang beragam bentuk, rupa, pesona, dan keunikannya yang luar biasa Tuhan YME sungguh sempurna menciptakan mereka. Ku lihat semua nya indah dengan mata zahir anugrah Illahi ini, dan terkadang celetukan kecil mengisi ruang rasa yang ada di hati ini atas "perbedaan" di antaranya. Tapi ku teringat, bahwa saat ini sedang berjalan dan pastinya akan menemukan "sesuatu" selama dan masih di dalam perjalanan bahkan di saat berhenti sesaat pun.

Setelah cukup jauh ku berjalan di pusaran tersebut, tersadar ternyata dahaga melanda luar biasa mengingat sudah jauhnya berjalan dan teriknya cuaca dalam perjalanan. Satu per satu AKU hampiri teko-teko tersebut. Dan kumintakan segelas (tak lebih tak kurang) dari isi setiap mereka. Dan terperangah serta tersadar ku lihat di tiap isi pada gelas yang ku punya saat setiap isi nya tertuang dan siap dinikmatin. Ragam bentuk, rupa, pesona, dan keunikan nya mengalahkan isi dan kemahsyuran kepuasan dalam menikmati setiap isinya walo hanya segelas saja.

Dan kini ku pahami dan sadar betul, tapi gerangan selalu muncul pertanyaan Kenapa Begini ??? Kenapa Begitu ??? Dan Kenapa Kenapa Kenapa ??? Pada akhirnya perjalanan kali ini ku berikan judul "Lirik dan Melodi dari Sebuah Teko" yang pada intinya mengisahkan bagaimana manusia seperti saya sering terkecoh dengan perawakan dunia. Bahkan seharusnya intisari kehidupan itu ada di dalam tirai-tirai yang menutupi setiap bagiannya agar terlihat sempurna meski warna yang ada pada nya susah untuk dapat diterima dan dinikmati sebagaimana layaknya hakikat kenikmatan itu sebenarnya.

Dan sekali lagi ku mengerti, toh memang isinya adalah HITAM, PUTIH, BIRU, MERAH, KUNING, HIJAU, KELABU, dan TAK BERISI sekali pun maka itu lah yang akan dikeluarkan dari sebuah corong yang kusebut sebagai "MULUT" teko yang memberikan gambaran secara jelas, gamblang, dan mencerminkan ketepatan sebagaimana perawakan keseluruhan dari zat visual yang terlihat.

Cukup sampai disini kisah kali ini dan akan berlanjut seiring dengan jauhnya jalan dan perjalanan ku.

Readmore »»

۞ Orientasi Topik Selanjutnya ۞

Banyak waktu terlewatkan begitu saja tanpa ada satu torehan pun yang bisa dibagikan kepada teman-teman di dunia maya dan dalam hal melakukan blogwalking. Mereka bilang kerjaan benar-benar menyiksa, begitulah kurang lebih kedengerannya yang menjadi alasan terbesar bagi Cobalblue's News tidak subur lagi hingga saat ini untuk menghasilkan suatu tulisan yang bisa menginspirasi. Tapi disadari secara tidak langsung, berbagi adalah suatu hal yang menyenangkan dan memberikan kepuasan tersendiri yang diharapkan bisa menginspirasi siapa pun yang berada di luar sana atau pun hanya sekedar memberikan/menyampaikan sebuah cerita sederhana. Nah, oleh karenanya Cobaltblue's News mencoba meneruskan kembali untuk menghasilkan dan bersifat produktif akan tulisan tulisan yang bisa memberikan sedikit titik terang dalam benak siapa pun untuk suatu informasi yang baik itu aktual atau pun yang sudah klise karna biang waktu yang termodernisasi.

Jadi teringat akan komunikasi yang tidak sengaja terjadi tapi memberikan suatu impact/pengaruh yang luar biasa yang kiranya nanti bisa menjadikan Cobalblue's News menyajikan berita/kabar/informasi yang berkenaan dengan tugas, pokok, dan fungsi dari pekerjaan yang saat ini sedang ditekuni dan menjadi salah satu agenda utama dalam hidup keseharian Admin of Cobaltblue's News yakni terkait Asset Management.

Dimungkinkan sekali untuk postingan selanjutnya akan mengakomodir informasi terkait permasalahan yang sedang booming dan menjadi topik hangat yang memberikan suatu dampak substansial yang berpengaruh terhadap kualitas dari banyak kerjaan teman-teman terkait pada unit-unit instansi lainnya di luar sana yang berhubungan dengna Asset Management.

Terdapat sedikit pertimbangan untuk menyajikan informasi terkait Asset Management mengingat tidak sepenuhnya Admin mengerti dan paham secara keseluruhan ilmu dari materi tersebut untuk dapat dibagi dan diinformasikan. Tapi dilain sisi pemikiran berbuat dahulu sepanjang norma dan kepatutan masih terpenuhi, rasa nya tidaklah menjadi suatu masalah yang berarti, toh dalam perjalanan pasti bertemu dengan banyak hal baru yang mengayom prinsip belajar sambil mengajar dan mengajar sambil belajar untuk jadi guru yang jadi murid dan begitu pula demikian sebaliknya.

So... its gonna be an exciting one bisa share hal baru dari pemikiran dan racikan informasi dari buah budi banyak pesohor dari pelaku suatu kejadian.

Readmore »»

۞ Torehan Pekerti Dalam Tulisan ۞

Enggan rasanya untuk membagikan ilmu, rasa, dan pekerti yang diperoleh selama setahun belakangan ini dikehidupan yang sebenarnya pada teman-teman di dunia maya, kenapa tidak ? Tentu saja jawabannya Cobaltblue's News was banned.

Hari ini tepat tanggal 19 Juli 2010 hari Senin pukul 01.45 WIB, Penulis coba kembali menggairahkan bakat menulis terukir jelas pada blog yang berharap bisa saja berguna bagi siapa saja yang membacanya.

A Real World - Dunia Kerja Penulis

Kenapa demikian ?

Karna disinilah terus terang Penulis menemukan dan mulai bersosialisasi gerangan variasi sikap dan pola pikir yang coba digabungkan dalam bentuk satu pemikiran utuh sebagai satu kesatuan entitas yang tidak bisa dipisahkan dan saling menguatkan satu sama lainnya. Sebagai seorang yang mencoba merintis karir dengan bermodalkan ilmu yang diperoleh semasa duduk di bangku yang berhubungan dengan pengajar yang ia kunamakan sebagai Dosen, rasanya tidaklah utuh sebagai pribadi yang dirasa dipandang cukup dan bisa untuk diperhitungkan sebagai satu kesatuan entitas pada unit yang lebih besar di atasnya. Kerlingan mata menjadi suatu hal yang dianggap biasa namun hati mengatakan itu hal yang luar biasa yang tidak dapat diterima seutuhnya sebagai perlakuan terhadap nurani yang dirasa bersahaja dan mencoba untuk merasa sama dan dipersamakan.

Tapi sekali lagi kuingatkan diri ini,

I AM STANDING HERE IS NOT FOR MY SELF BUT I AM STANDING HERE TOGETHER WITH ALL POWERS WHO SUPPORT ME FROM FAR AWAY THERE

Setelah hampir 2 (dua) tahun berjalan, terkadang diri ini masih tidak mengerti apakah gerangan yang sebenarnya dihadirkan Tuhan Yang Kuasa, sudah kucoba tabur benih gandum di lahan tempat diri ini memasakkan kehadirannya sebagai suatu pribadi yang mengikuti arah haluan angin bertiup tapi tidak ikut tertiup kemana angin bersenandung berharap gandum pula yang nantinya akan ku panen sebagai bekal hidup dan kehidupan masa kini dan nanti.

Tapi waktu yang permainkan hidup dan hidup permainkan jalannya, semua dibuat tidak semulus keadaannya dan yang ada hanyalah sebuah permainan indah yang diciptakan untuk menjadikan sang pencari ini menjadi lebih mengerti apakah arti dari sebuah sosialisasi itu sebenarnya. Tapi setiap ku renungkan sesaat, yang timbul hanyalah maki dan ribuan pertanyaan yang seharusnya tidak terjadi dan berimbas kepada benih gandum yang ku tanam.

Mereka tega melepaskan binatang buas untuk sekedar pemuasan hasrat diri mereka belaka atau hanya sebagai suatu bahan pertahanan diri yang bersifat defensif murni dengan menjatuhkan telak siapa saja yang menjadi pengait yang sengaja atau tidak di sengaja berada di haluan yang mereka petakan dan akui itu sebagai suatu jalan yang biasa.

Tapi kembali lagi,

I AM STANDING HERE IS NOT FOR MY SELF BUT I AM STANDING HERE TOGETHER WITH ALL POWERS WHO SUPPORT ME FROM FAR AWAY THERE

Berharap nantinya mereka dan diri ini pun mengerti apakah gerangan sosilaisasi itu harusnya mengikutkan kepentingan dan hasrat dari suatu golongan yang dikuasakan terhadap mereka kemahsyuran dan pokok jalannya roda kerja utama atau hanya mengikutkan dengan mengorbankan sedikit perasaan demi suatu hiburan yang dianggap suatu hal klasik yang bersifat intermeso belaka...?

Lets See and Lets Time Answer Those Questions

Readmore »»